Lembaga Jawi Indonesia atau Javan Wildlife Institute (JAWI) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir sejak 2016 di Indonesia. Jawi lahir dari kumpulan pemikiran mengenai Pulau Jawa yang memiliki singgungan semakin besar antara aktivitas manusia dan satwa liar yang diprediksi dapat mengakibatkan potensi masalah pada sumber daya alam dan ekosistem di masa yang akan datang. JAWI hadir untuk ikut berkontribusi pada usaha konservasi (memodifikasi atau mempertahankan ekosistem) di Pulau Jawa. Namun tidak hanya di Pulau Jawa, kami membuka kesempatan seluas mungkin untuk menjangkau kebermanfaatan JAWI dalam upaya konservasi di seluruh Indonesia.
Hutan Kemuning adalah salah satu kawasan hutan tropis dataran rendah (van Steenis, 1975) yang masih tersisa di Provinsi Jawa Tengah, yaitu terletak di Desa Kemuning, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Hutan ini dikelola oleh PERUM Perhutani bersama masyarakat dengan pola PHBM, yakni masyarakat melakukan penanaman kopi di bawah naungan hutan dengan biodiversitas tinggi tersebut.
Analisis Media Konservasi, Analisis Bisnis Konservasi, dan Data Science Konservasi
Karakteristik ekosistem Hutan Kemuning yang khas sehingga menarik kehadiran berbagai satwa, perlu menjadi perhatian khusus. Bersama dengan Fakultas Kehutanan UGM, kami sudah melakukan kolaborasi penelitian dalam bentuk 29 skripsi, 5 tesis, 1 disertasi, dan 3 artikel jurnal. Selain itu, sejak 2017 s.d 2022, keanekaragaman jenis burung di Hutan Kemuning terus dipantau. Monitoring dilakukan pada seluruh area Hutan Kemuning yang terbagi menjadi lebih dari 90 grid sistematis. Kegiatan pemantauan dilaksanakan secara partisipatif melibatkan masyarakat, khususnya pemuda, sehingga di masa mendatang masyarakat dapat melaksanakan pemantauan secara mandiri.